Rabu, 05 Mei 2010

PKBM

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)


  1. Latar Belakang

Berbicara PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ditelinga masyarakat awam masih sangat asing. ”PKBM” itu si apa ? Demikian ungkapan mereka. Jangannkan masyarakat awam sedangkan masyarakat yang tergolong majupun masih banyak yang belum tahu apa itu PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Tahu dalam arti tahu yang sesungguhnya.

Bagaimana masyarakat pro aktif dalam ikut serta mensukseskan dan mengembangkan program PKBM, memang belum tahu, apalagi memahami dan memperhatikan keberadaan PKBM. PKBM lahir pada tahun 1998 yang merupakan strategi pengembangan PLS agar dapat terukur tingkat keberhasilannya. Pada tahun 2003, sejak diundangkannya UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PKBM tersurat sebagai salah satu SATUAN PENDIDIKAN NON FORMAL. Namun tetap saja belum ada perubahan pemahaman dan perhatian yang signifikan dari masyarakat, pemerintah dan stake holders.

Dari kondisi real di tengah masyarakat yang demikian, kami tertarik menulis tentang PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Penulis bermaksud agar PKBM secara pelan tapi pasti, dapat diketahui, dipahami bahkan diperhatikan dan diperhitungkan oleh masyarakat, pemerintah termasuk para stake holders lainnya.

Sekarang mari kita pelajari dan kita kaji, apa itu PKBM, mengapa PKBM ada dari tahun 1998 sampai dengan sekarang? Di mana PKBM itu ada? Siapa pelaku PKBM? Kapan PKBM beraksi? dan bagaimana cara mendirikan PKBM, Kelebihan PKBM serta kelamahan dan kendala yang selalu menghambat dan bisa mematikan PKBM?


  1. Apa itu PKBM ?

    • PKBM adalah wadah pembelajaran masyarakat yang dipusatkan pelaksanaannya

    • PKBM adalah salah satu dari Satuan Pendidikan dan Formal

    • PKBM adalah tempat (loka) belajar yang tak pernah kering

    • PKBM adalah ajang tukar menukar informasi dan pengalaman

    • PKBM adalah tempat pusaran semua potensi masyarakat

    • PKBM adalah lembaga pendidikan Non Formal yang dituntut mampu membudayakan dan memberdayakan masyarakat guna mempercepat proses kemandirian


  1. Mengapa PKBM tetap eksis dari tahun 1998 sampai dengan sekarang

    • Karena mampu mengubah strategi dari memformalkan Pendidikan Non Formal menjadi Pendidikan Non Formal yang benar dan utuh.


  1. Di mana PKBM itu dapat didirikan?

    • Dari berdiri sampai diundangkannya UU nomor 20 tahun 2003 PKBM berada di satu desa artinya lingkupnya masyarakat desa dan tiap desa diharapkan ada PKBM

    • Sejak diundangkan UU No. 20 tahun 2003, PKBM sebagai salah satu Satuan Pendidikan Non Formal, maka cakupan layanan menjadi luas dan siapapun dan masyarakat manapun dapat mendirikan PKBM, sepanjang memenuhi persyaratan.


  1. Siapa Pelaku PKBM

Filosofi PKBM adalah dari masyarakat, oleh masyarakat untuk masyarakat, maka sesuai filosofinya anggota masyarakat manapun dapat menjadi pelaku PKBM sepanjang rela ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat.


  1. Kapan PKBM beraksi?

Kapanpun dan dimanapun sesuai semboyannya ”UNGGUL DALAM KREATIFITAS PRIMA DALAM PELAYANAN”


  1. Bagaimana mendirikan sebuah PKBM

    • Utama dan pertama dipersiapkan Agent Pendidikannya yang dikenal dengan sebutan seorang Pengembang masyarakat (Change Agent)

    • Data sasaran (calon WB), calon Tutor/NST/Instruktur, Tempat, Program, Sarana dan Prasarana, rancangan, dana dan target yang ingin dicapai.


  1. Kelabihan PKBM

Dibanding penyelenggara Program PNFI yang lain PKBM punya kelebihan yaitu dapat menyelenggarakan seluruh program PNFI dengan manajemen lebih baik, dan lebih mampu mengakomodir seluruh potensi masyarakat karena misi PKBM lebih berorientasi sosial, sehingga sangat tepat untuk layanan kalangan marginal/miskin/kurang beruntung.


  1. Kelemahan dan Kendala yang menghadang, menghambat bahkan mematikan PKBM

    • Kendala utama dan pertama adalah pemahaman dan perhatian masyarakat dan pemerintah kurang

    • Tenaga didik dan tenaga kependidikan masih didominasi oleh para volentir (relawan-relawan pendidik)

    • Rata-rata masyarakat cara memandang PKBM dengan kaca mata Pendidikan Sekolah (Formal), sehingga terkesan memformalkan Non Formal, padahal sasaran PNF adalah kaum/masyarakat yang kurang beruntung


  1. Prestasi PKBM di Kabupaten Banjarnegara

Tugas berat yang selalu menantang kita apabila ditekuni, membuka PELUANG yang cukup terbuka lebar. Walau program PKBM Banjarnegara belum maksimal sesuai yang kita harapkan akan tetapi Banjarnegara pernah menduduki peringkat I dalam mengikuti lomba Jambore 1000 tahun 2008 tingkat provinsi Jawa Tengah.